ketahanan pangan tergantung impor

Ketahanan Pangan dan Tergantung Impor di Indonesia

Ketahanan pangan dan tergantung impor di Indonesia cukup menarik karena selain komoditas ekonomi juga komoditas politik. Agar Indonesia memiliki ketahanan pangan dan tidak tergantung impor adalah dengan cara:

pertama, Dukungan yang kuat dari pemerintah, swasta, dan seluruh masyarakat

Ketahanan pangan memerlukan dukungan yang kuat dari pemerintah berupa political will dan kebijakan, dari swasta atau perusahaan berupa kemauan menggunakan produk dalam negeri, dan seluruh lapisan masyarakat.

kedua, Meningkatkan keunggulan dalam produksi pangan

Terkadang produk pangan dalam negeri merugi dan tidak lagi diproduksi walaupun sudah didukung oleh semua pihak adalah karena produk pangan dalam negeri tidak memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk pangan luar negeri. Kedelai misalnya, petani kita dapat memproduksi kedelai, tetapi kualitasnya jika dibandingkan dengan kedelai amerika masih kalah jauh. Hal ini membuat pengusaha tempe dan kedelai tidak mau menggunakan kedelai dalam negeri. Akhirnya petani kedelai merugi dan tidak lagi menanam kedelai.

ketiga, Memperkuat sektor agraris

Sektor agraris harus diperkuat, karena jika sektor-sektor lain kuat tetapi agraris lemah maka negara kita akan lemah. Sebagai contoh, terkadang negara pengekspor pangan menggunakan perdagangan pangan sebagai politik untuk menekan kepentingannya atas negara pengimpor.

keempat, Mengajak generasi muda agar mau bekerja di sektor agraris

Generasi muda adalah kunci agar sektor agraris dapat bertahan dan tumbuh. Generasi tua lebih susah untuk diajak maju dan berinovasi dibandingkan generasi muda. Generasi tua akan habis, jika generasi muda tidak mau bekerja di sektor agraris maka tidak ada lagi yang memproduksi pangan.

kelima, Melakukan penelitian pertanian dan peternakan

Penelitian dan riset adalah kunci utama dalam produksi pangan yang memadai dan berkualitas. Dengan lahan yang sempit diharapkan dapat memproduksi pangan yang cukup banyak dan berkualitas.

keenam, Melakukan pemberdayaan terhadap petani dan peternak

Petani dan peternak harus diberdayakan agar dapat melakukan inovasi, meningkatkan hasil, dan lebih maju dalam usahanya. Petani dan peternak yang dibiarkan saja akan tetap bekerja dengan cara-cara lama dan teknologi lama sehingga kalah dengan negara-negara lain.

ketujuh, Memudahkan akses modal kepada petani dan peternak

Akses modal sangat penting bagi petani dan peternak. Terkadang petani memiliki lahan yang cukup dan pengetahuan tentang pertanian yang cukup. Tetapi tidak memiliki modal sehingga dia tidak dapat melakukan kegiatan pertanian yang baik. Terpaksa dia melakukan kegiatan pertanian sesuai dengan modal yang dia miliki. Oleh karena itu, dukungan modal sangatlah penting.

kedelapan, Memotong rantai distribusi pangan yang panjang dan merugikan

Rantai distribusi pangan kita sangatlah panjang dan merugikan. Hasil pertanian dan petenakan diterima oleh tengkulak, dan berjalan melewati banyak sekali orang sampai akhirnya tiba di tangan konsumen. Masing-masing pelaku distribusi itu memaksa harga di tingkat petani sangat rendah agar harga di tingkat konsumen masih terjangkau. Hal ini sangat merugikan petani. Sudah menjadi hal wajar jika pendapatan pedagang hasil-hasil pertanian lebih tinggi dari pendapatan petani itu sendiri. Padahal yang bekerja keras memproduksi adalah petani.

kesembilan, Melakukan reformasi agraria

Reformasi agraria adalah salah satu kunci utama ketahanan pangan negara kita. Pembagian kepemilikan tanah yang adil membuat pemilik tanah tidak ada yang terlalu luas sehingga menyingkirkan pihak lain. Gesekan antara petani kecil dan perusahaan besar pun dapat diminimalisir. Kemerdekaan petani adalah kemerdekaan pangan negara kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Releated