Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis
Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis
Daftar Isi
Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis akan dibahas dalam artikel berikut. Selamat membaca…
PERAN KEUANGAN DAN MANAJER KEUANGAN
Apa yang Anda ketahui tentang uang? Apakah tabungan, cek, giro, deposito, dan sebagainya juga termasuk uang? Apakah yang dimaksud dengan saham dan obligasi? Semua hal tersebut terkait dengan permasalahan keuangan. Keuangan merupakan salah satu fungsi dalam bisnis yang berusaha memperoleh dana untuk perusahaan dan mengelola dana tersebut di dalam perusahaan. Kegiatan keuangan meliputi menyiapkan anggaran, menganalisis berjalannya aliran kas, dan merencanaan pembelanjaan dana untuk aset perusahaan, seperti gedung, peralatan, dan mesin-mesin. Manajemen keuangan adalah pekerjaan mengelola sumber dana perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Tanpa perencanaan keuangan yang baik, perusahaan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk survive meskipun pemasaran dan produksi atau operasionalnya baik.
Manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan (planning), penilaian (treasurer), dan pengendalian (controller). Dalam melakukan perencanaan, manajemen keuangan bertanggung jawab menyiapkan peramalan keuangan dan menganalisis keputusan investasi. Penilaian merupakan tanggung jawab dalam semua kegiatan keuangan termasuk pengelolaan kas, pajak, dan hubungan dengan para pemegang saham. Penilai juga melakukan penjualan saham di pasar sekuritas kepada para investor. Sementara itu, pengendalian berfungsi melakukan pencatatan keuangan, menyiapkan laporan keuangan, dan melaksanakan audit internal. Manajemen dituntut untuk mampu melakukan keseimbangan dalam risiko dan pendapatan (risk-return trade off).
Agar perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan baik maka manajer keuangan perlu melakukan perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan merupakan kegiatan melakukan analisis aliran dana atau uang dari dan ke dalam perusahaan. Tujuan perencanaan keuangan adalah mengoptimalkan keuntungan perusahaan dan menggunakan dana secara baik. Ada tiga tahap dalam menyusun perencanan keuangan, yaitu meramalkan kebutuhan keuangan jangka panjang dan jangka pendek, mengembangkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan menyusun pengendalian keuangan untuk melihat seberapa baik kondisi keuangan perusahaan. Peramalan keuangan meliputi peramalan jangka pendek dan peramalan jangka panjang. Peramalan jangka pendek memrediksi pendapatan, biaya, dan pembelanjaan untuk periode satu tahun atau kurang. Peramalan ini merupakan dasar perencanaan keuangan sehingga harus akurat. Peramalan jangka pendek tersebut juga meliputi peramalan aliran kas yang memrediksi aliran kas ke dalam dan ke luar perusahaan dengan periode waktu bulanan atau kuartalan. Peramalan jangka panjang memrediksi biaya, pendapatan, dan pembelanjaan untuk periode waktu satu tahun atau lebih. Perencanaan jangka panjang memberikan informasi bagi manajemen puncak mengenai kemungkinan pendapatan atau keuntungan jangka panjang yang digunakan dalam menyusun perencanaan strategi.
Anggaran merupakan perencanaan keuangan, namun bersifat lebih khusus dengan menyusun harapan manajemen terhadap pendapatan di masa mendatang berdasarkan pada harapan, alokasi penggunaan sumber daya yang khusus dalam perusahaan. Laporan keuangan yang selalu digunakan meliputi neraca, laporan laba-rugi, dan laporan aliran kas atau dana, yang merupakan dasar proses penyusunan anggaran. Anggaran merupakan petunjuk utama operasional keuangan dan kebutuhan keuangan. Ada beberapa jenis anggaran yang disusun dalam rencana keuangan perusahaan, yaitu anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran operasi. Ada beberapa jenis anggaran, yaitu anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran operasi.
Anggaran modal merupakan anggaran yang menyoroti rencana pengeluaran untuk pembelian aset utama perusahaan yang membutuhkan dana besar. Anggaran modal terutama berkaitan dengan pembelian gedung, tanah, atau peralatan. Anggaran kas merupakan anggaran yang mengestimasi proyeksi aliran kas ke dalam perusahaan atau ke luar perusahaan dan digunakan perusahaan untuk memperkirakan surplus atau defisit kas di masa mendatang. Anggaran kas membantu manajer dalam mengantisipasi pinjaman, pembayaran utang, belanja operasional, dan investasi jangka panjang. Sementara itu, anggaran operasi berhubungan dengan anggaran lain dan merangkum semua kegiatan keuangan yang digunakan untuk melaksanakan bisnis. Anggaran operasi merupakan jenis anggaran yang paling banyak digunakan dalam perusahaan dan bersifat lebih detail daripada kedua jenis anggaran lainnya. Perencanaan keuangan memang memainkan peran yang penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Perencanaan ini juga dapat menentukan investasi jangka panjang yang dapat dilakukan, kapan dana khusus dibutuhkan, dan bagaimana dana akan disusun. Apabila perusahaan telah memiliki peramalan kebutuhan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, serta telah menyusun anggaran yang menunjukkan cara dana tersebut akan dialokasikan, langkah selanjutnya dalam perencanaan keuangan adalah menyusun pengendalian keuangan.
Pengendalian keuangan merupakan proses di mana perusahaan secara periodik membandingkan antara pendapatan, biaya, dan pembelanjaan yang sesungguhnya dan anggaran. Prosedur pengendalian membantu manajer mengidentifikasi berbagai penyimpangan dari perencanaan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pengendalian keuangan juga menyediakan umpan balik untuk membantu menunjukkan di mana terjadinya penyimpangan tersebut. Manajer keuangan harus dapat membuat justifikasi penyimpangan mana yang dapat dijelaskan dan mana yang tidak dapat dijelaskan. Perencanaan kebutuhan dana operasional merupakan proses yang tidak mudah. Masing-masing perusahaan mempunyai kebutuhan dana operasional yang berbeda-beda. Kebutuhan dana operasi ini juga meliputi pengelolaan kebutuhan bisnis dari hari ke hari, pengendalian operasi kredit, memperoleh kebutuhan persediaan, dan membuat pembelanjaan modal.
Dalam mengelola kebutuhan bisnis hari ke hari, tantangan yang dihadapi manajemen keuangan adalah mengecek apakah dana yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Uang mempunyai nilai waktu, sehingga nilai uang saat ini pasti lebih tinggi daripada nilai uang pada masa mendatang untuk sejumlah rupiah tertentu. Hal ini disebabkan adanya inflasi dan tingkat suku bunga yang memengaruhinya. Hal inilah yang mendorong alasan manajer keuangan mendorong pembelanjaan kas minimal dan menagih piutang secepat mungkin, tetapi membayar utang selambat mungkin. Selanjutnya, kredit yang tersedia bagi pelanggan merupakan suatu cara yang dapat menarik minat pelanggan untuk membeli. Permasalahannya adalah sekitar 25 persen atau lebih aset perusahaan ada pada piutang. Hal ini menyebabkan perusahaan membutuhkan tersedianya dana secara tunai untuk membayar barang dan jasa bagi pelanggan yang membeli secara kredit.
Selanjutnya, salah satu sasaran perusahaan adalah memberikan produk dan jasa yang berkualitas dan tersedia waktu dibutuhkan oleh pelanggan.
Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menyediakan produk yang tentu saja tidak dapat terlepas dari pembelanjaan dana. Inovasi dalam proses produksi seperti persediaan yang just in time dapat menghemat biaya persediaan dengan menghemat keluarnya uang kas untuk memenuhi kebutuhan persediaan. Sementara itu, pembelanjaan modal merupakan investasi utama jangka panjang, baik yang bersifat tampak (tangible) seperti tanah, gedung, dan peralatan, maupun yang tidak terlalu tampak (intangible) seperti merek dagang, paten, dan hak cipta. Pada beberapa perusahaan, pembelian aset seperti tanah untuk ekspansi masa mendatang, tanah untuk meningkatkan kemampuan produksi, penelitian untuk mengembangkan ide produk baru, dan peralatan untuk mempertahankan atau meningkatkan output adalah penting. Oleh karena itu, manajer keuangan dan analis keuangan mengevaluasi ketepatan pembelian atau pembelanjaan aset tersebut.
Manajer keuangan suatu bisnis adalah orang yang ahli dalam menginterpretasikan laporan keuangan dan membuat rekomendasi terhadap kondisi keuangan perusahaan atau organisasi. Manajer keuangan merupakan pimpinan yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapan rencana keuangan perusahaan dan menentukan sumber daya keuangan yang tepat dan menggunakan sumber daya keuangan secara tepat (Boone & Kurtz, 2005). Manajer keuangan juga harus mampu menguji data keuangan yang dipersiapkan oleh para akuntan dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan puncak mengenai strategi yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi keuangan yang sehat. Manajer keuangan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang disiapkan oleh para akuntan. Manajer keuangan juga harus mampu mengembangkan rencana keuangan organisasi. Rencana keuangan merupakan dokumen yang merumuskan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu merupakan periode waktu terjadinya aliran dana masuk (inflow) dan ke luar (outflow), dan merupakan pencarian sumber dana dan penggunaan dana. Rencana keuangan harus dapat menunjukkan kapan aliran dana masuk dan kapan aliran dana tersebut keluar beserta jumlahnya.
Manajer keuangan menggunakan peramalan untuk menentukan jumlah dan waktu penerimaan dan penggunaan dana. Dana masuk ke perusahaan ketika melakukan penjualan produk, tetapi dana yang ke luar dari perusahaan, digunakan untuk berbagai macam tujuan. Rencana keuangan menunjukkan jumlah dan waktu terjadinya aliran dana ke dalam dan ke luar perusahaan.
Rencana keuangan yang baik juga melibatkan pengendalian keuangan, yaitu proses pengecekan pendapatan dan biaya yang dibandingkan dengan peramalan yang disusun.
Dapat dikatakan bahwa yang menjadi tugas manajer keuangan adalah menyusun perencanaan keuangan perusahaan, menyusun anggaran perusahaan, memperoleh sumber dana, mengumpulkan dana, mengelola pajak, mengendalikan dana, dan memberikan saran atau masukan pada pimpinan puncak dalam mengambil keputusan terutama di bidang keuangan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab terhadap pembayaran tagihan pada perusahaan. Fungsi keuangan seperti pembelian barang secara kredit atau utang dan mengumpulkan pembayaran dari pelanggan atau piutang juga merupakan tanggung jawab manajer keuangan. Oleh karena itu, manajer keuangan bertanggung jawab dalam pembayaran utang secara tepat waktu dan mengumpulkan pembayaran dari pelanggan sehingga perusahaan tidak terlalu banyak kehilangan dana karena dananya masuk ke piutang perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan mengalami kegagalan dalam keuangan apabila tidak memiliki dan yang cukup untuk melaksanakan proses bisnis (undercapitalization), kelemahan dalam pengendalian aliran kas, dan tidak adanya pengendalian dalam pengeluaran uang (Nickels et al., 2005).
Tugas manajer keuangan dalam mengelola kekayaan atau aset dan kewajiban perusahaan. Pengelolaan kekayaan atau aset meliputi kekayaan jangka pendek atau yang sering disebut dengan aktiva lancar dan kekayaan atau aset jangka panjang atau yang sering disebut dengan aktiva tetap. Pengelolaan aset kekayaan dan utang jangka pendek disebut sebagai pengelolaan modal kerja karena kekayaan dan utang jangka pendek secara terus-menerus mengalir atau berjalan dalam organisasi untuk melaksanakan kegiatan operasional organisasi tersebut. Kekayaan atau aset jangka pendek meliputi kas, piutang, dan persediaan. Sementar itu, kewajiban atau utang jangka pendek meliputi utang jangka pendek, utang jangka panjang baik kepada bank maupun lembaga keuangan selain bank.
Pengelolaan kas, merupakan pengelolaan perpindahan uang dari dan ke bank, baik harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Sementara itu, piutang perusahaan merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang masih berada di tangan pelanggan. Banyak bisnis saat ini yang justru menekankan pada penjualan secara kredit sehingga tugas mengelola piutang perusahaan ini merupakan tugas yang penting. Manajer keuangan juga mempunyai tugas mengendalikan produksi dan pemasaran dengan mengordinasikan kegiatan pembelian persediaan untuk mengelola aliran kas. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan investasi perusahaan dalam persediaan yang tidak digunakan dalam produksi. Persediaan yang optimal ditentukan dengan melihat pada metode produksi yang digunakan Apabila perusahaan dapat berproduksi secara just in time untuk memenuhi permintaan pasar maka penghematan persediaan dapat dilakukan. Namun demikian, apabila banyaknya persediaan dalam perusahaan konstan maka persediaan akan meningkat bila permintaan turun dan akan menurun bila permintaan naik.
Selain aset lancar, pengelolaan aset tetap juga harus dilakukan manajer keuangan. Aset atau kekayaan tetap meliputi fasilitas produksi seperti gedung, peralatan, mesin-mesin, mebel, kendaraan, dan sebagainya. Dewasa ini ada berbagai macam cara kepemilikan aset tetap ini, misalnya sewa beli (leasing). Hal ini dilakukan dengan cara menyewa terlebih dahulu peralatan yang dimaksudkan dalam jangka waktu yang lama, kemudian membeli mesin atau peralatan yang telah disewanya tersebut. Manajer keuangan harus melakukan analisis pembelanjaan modal (capital budgeting), yaitu menganalisis kebutuhan bisnis dan memilih kekayaan atau aset yang dapat memaksimumkan nilai.
Penentuan besarnya dana yang dibutuhkan dalam beberapa peride waktu dan penentuan sumber dana yang paling tepat merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan dalam manajemen keuangan. Pendanaan jangka pendek menunjukkan dana yang dipinjam dan akan dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun, sedangkan pendanaan jangka panjang menunjukkan dana yang dipinjam untuk melakukan pembelian besar dan akan dikembalikan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Dana tersebut dapat dipenuhi dari berbagai macam sumber. Pendaan yang dipenuhi dari utang (debt financing) merupakan kebutuhan dana yang dipenuhi dengan pinjaman dari pihak lain yang harus dikembalikan sesuai jangka waktu peminjamannya. Cara lain adalah pendanaan modal (equity financing) yaitu kebutuhan dana yang dipenuhi dari kegiatan operasi di dalam perusahaan atau dengan menjual kepemilikan atau saham.
Ada beberapa jenis pinjaman jangka pendek yang pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan dana dalam kegiatan operasional hari ke hari. Pertama, kredit perdagangan (trade credit), yaitu praktik pembelian produk oleh perusahaan yang dibayarkan kemudian menggunakan kartu kredit. Pada umumnya perusahaan penjual produk akan memberikan jangka waktu untuk pembayaran produk tersebut dengan kode misalnya 2/10, net 30. Kode tersebut berarti pembeli akan mendapatkan potongan harga 2 persen bila pembayarannya dilakukan dalam 10 hari, tetapi jangka waktu pembayaran hanya dibatasi sampai 30 hari. Kedua, catatan perjanjian (promissory notes) yaitu kontrak tertulis dengan janji untuk membayar kepada pemasok sejumlah uang tertentu dalam jangka waktu tertentu. Catatan perjanjian ini dapat dijual oleh pemasok kepada bank. Ketiga, pinjaman jangka pendek yang didapat dari keluarga atau teman-teman. Pinjaman ini dapat menimbulkan permasalahan di kemudian hari bila tidak dicatat di dalam aliran kas perusahaan.
Keempat, pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya. Bank merupakan lembaga pemberi pinjaman yang sangat sensitif. Pada umumnya, bank membuat prioritas untuk memberikan pinjaman dana pada perusahaan besar atau perusahaan yang sudah cukup mapan. Bisnis kecil yang baru saja berdiri masih sulit dapat meminjam dana di bank. Perusahaan juga harus mampu mengelola utang lancar yang biasanya timbul karena pemesanan atau pembelian bahan baku perusahaan kepada pemasok. Pada umumnya ada beberapa pilihan yang ditawarkan pemasok pada perusahaan dalam hal pembayaran pembelian dengan cara kredit yang terkait dengan tingkat suku bunga yang dikenakan, apakah dengan suku bunga prima untuk utang jangka pendek atau suku bunga yang wajar. Selain itu, manajer keuangan memiliki tugas mengelola tangung jawab atau utang jangka panjang. Utang dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan utang ke bank atau lembaga keuangan lainnya, namun bisa juga dilakukan dengan menerbitkan obligasi. Obligasi merupakan instrumen utang yang dilakukan dengan cara menjualnya ke pihak lain untuk mendapatkan dana dalam jangka panjang. Bank memang bukan merupakan satu-satunya lembaga yang memberikan kredit. Ada banyak lembaga keuangan lain yang dapat memberikan dana dalam kegiatan bisnis, seperti asuransi, dana pensiun, dan sebagainya.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan dan pinjaman jangka panjang, perusahaan dapat memenuhinya dengan pendanaan dari utang dan pendanaan dari modal. Pendanaan dari utang dapat diperoleh dengan meminjam uang atau dana dari institusi pemberi pinjaman yang tentu saja dengan memperhatikan kemampuan peminjam dana dalam mengembalikan dana pinjaman tersebut. Hal ini digunakan bagi lembaga pemberi dana pinjaman untuk mengambil keputusan apakah akan menyetujui atau tidak menyetujui peminjaman dana tersebut. Selain itu, semakin tinggi risiko yang harus ditanggung oleh lembaga pemberi pinjaman maka semakin tinggi tingkat suku bunga yang ditetapkan. Hal ini dikenal dengan risk/return trade- off. Apabila perusahaan sulit mendapatkan dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya maka perusahaan dapat menggunakan obligasi. Obligasi merupakan utang jangka panjang dari perusahaan atau pemerintah dengan jangka waktu tertentu.
Perusahaan pada umumnya memiliki modal untuk dapat menjalankan usahanya. Dalam perusahaan publik yang berbentuk perseroan terbatas, pemilik modal seringkali disebut sebagai pemegang saham. Para pemegang saham ini dapat menjual sahamnya kepada orang lain yang ingin memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan deviden per lembar saham yang dimilikinya. Apabila perusahaan juga kesulitan mencari pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya atau gagal menjual obligasinya kepada investor maka kebutuhan dana perusahaan dapat dipenuhi dari pendanaan modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Pendanaan modal dilakukan dengan menjual kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham.
Selain itu, pendanaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan menginvestasikan atau menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh ke dalam perusahaan (retained earnings). Cara memperoleh pendanaan tersebut paling tepat untuk perusahaan kecil. Untuk perusahaan besar, cara ini tepat apabila pendapatan yang diperoleh besar. Permasalahan cara pendanaan ini adalah organisasi atau perusahaan tidak mempunyai dana untuk meningkatkan modal atau mengadakan ekspansi bisnis. Bentuk ketiga pendanaan modal adalah dengan pendanaan modal dari modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan baru yang diprediksi akan dapat mendatangkan keuntungan besar (venture capital). Modal ini memang hanya dipergunakan bagi perusahaan yang baru saja berdiri atau memulai usahanya, sehingga kemungkinan mendapatkan pinjaman dari pihak lain sangat sulit. Dalam mencari pinjaman dana, perusahaan harus memperhatikan biaya modal (cost of capital), yaitu tingkat pengembalian yang harus dibayarkan perusahaan untuk memenuhi permintaan pemberi dana terhadap dana yang dipinjamkannya.
Mengapa organisasi membutuhkan dana? Ada beberapa alasan mengapa organisasi memerlukan dana. Organisasi membutuhkan dana untuk mengerjakan kegiatan operasional setiap harinya, menggaji karyawannya dan merekrut karyawan baru, membayar persediaan barang, membayar bunga pinjaman, membayar deviden bagi para pemegang saham, dan melakukan berbagai macam pembelian, seperti pembelian peralatan, fasilitas, properti, dan sebagainya. Debt capital merupakan pendanaan yang didapatkan dengan cara meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Equity capital merupakan dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan ketika mereka menginvestasikan kembali pendapatannya, membuat kontribusi, menjual aset, menjual saham ke masyarakat, atau menambah modal yang berasal dari investor. Tabel memaparkan beberapa perbedaan antara pendanaan dengan utang dan pendanaan dengan modal.
Tabel Perbedaan antara Pendanaan Utang dan Pendanaan Modal
Kondisi | Pendanaan Utang | Pendanaan Modal |
Pengaruh Manajemen | Tidak ada kondisi khusus yang disepakati | Pemegang saham mempunyai hak suara dalam perusahaan |
Pembayaran kembali | Utang mempunyai batas waktu dan harus dibayar sampai dengan batas waktu tersebut | Saham tidak ada batas waktu. Perusahaan tidak pernah membayar modal. |
Kewajiban tahunan | Pembayaran bunga merupakan kewajiban berdasarkan kontrak atau kesepakatan | Perusahaan tidak secara hukum bertanggung jawab membayar deviden |
Manfaat pajak | Tingkat bunga dikenai pajak | Deviden dibayarkan dari pendapatan setelah pajak dan tidak dapat dikurangi |
Kedewasaan | Kontrak ditentukan tanggalnya, bila telah jatuh tempo, maka peminjam harus membayar utang beserta bunganya | Tidak ada tanggal jatuh tempo |
Hak suara dalam manajemen | Pemberi pinjaman dana meru- pakan kreditur, bukan pemilik. Mereka tidak mempunyai suara dalam perusahaan | Pemegang saham adalah pemilik perusahaan dan harus mendapatkan hak suara di perusahaan |
Kebutuhan uang tunai perusahaan akan bervariasi dari waktu ke waktu. Perusahaan yang telah mapan tidak akan menggunakan pendapatan dari kegiatan operasi untuk menutup semua biaya yang dikeluarkannya. Manajer keuangan harus mampu mengevaluasi manfaat atau keuntungan bila menggunakan peminjaman dana dan menyeimbangkannya dengan modal dari para investor. Tugas manajer keuangan harus menentukan keseimbangan yang paling efektif antara peminjaman dana dan modal. Perusahaan yang berbeda pasti mempunyai kebijakan yang berbeda dalam hal investasi dan peminjaman dana tersebut.
Organisasi memang menekankan pada pengukuran dan pengurangan biaya yang terkait dengan kegiatan bisnis. Keuangan merupakan fungsi bisnis mulai dari perencanaan, pencapaian, dan pengelolaan dana perusahaan untuk mencapai sasaran dengan cara yang paling efektif. Manajer keuangan adalah karyawan yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan implementasi rencana keuangan perusahaan, menentukan sumber dana, dan menentukan penggunaan dana yang tepat. Dalam menjalankan aktifitasnya, para manajer atau para profesional yang menangani keuangan selalu mengusahakan tercapainya keseimbangan antara risiko dan hasil yang diharapkan. Risiko merupakan ketidakpastian perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau kerugian. Keseimbangan tersebut disebut dengan risk-return trade-off.
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
Pengelolaan keuangan perusahaan meliputi pengelolaan aktiva dan kewajiban atau utang lancar, pengelolaan aktiva tetap, pengelolaan kewajiban atau utang jangka panjang, dan pengelolaan modal pemilik. Pengelolaan aktiva dan kewajiban jangka pendek disebut juga dengan pengelolaan modal kerja karena aktiva dan kewajiban jangka pendek yang mengalir melalui organisasi disebut dengan bekerja. Pengelolaan aktiva lancar meliputi memaksimalkan pengembalian bisnis dalam bentuk kas, investasi temporer dari kas yang tidak digunakan, piutang perusahaan, dan persediaan. Elemen yang paling penting dalam pengelolaan keuangan adalah pengelolaan aliran kas secara efektif. Aliran kas adalah pergerakan atau perpindahan uang melalui organisasi baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Uang kas yang ada dalam perusahaan dapat digunakan untuk melakukan pembayaran, seperti gaji karyawan, peralatan, dan perlengkapan yang digunakan perusahaan atau organisasi. Untuk dapat mengelola uang kas dengan baik dan menjamin adanya aliran kas melalui organisasi secara cepat dan efisien, perusahaan melakukan pengumpulan kas dari para pelanggan. Pengumpulan dana dari pelanggan tersebut dapat dilakukan secara langsung, namun di masa kini, pelanggan menggunakan transfer dana secara elektonik atau dengan sistem online.
Baca Juga: SOAL AKUNTANSI DASAR : SIKLUS AKUNTANSI DAN PEMROSESAN TRANSAKSI
Uang kas yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional acapkali ditanamkan oleh perusahaan dalam bentuk surat-surat berharga seperti deposito, baik dalam mata uang negara tersebut atau mata uang lain yang lazim digunakan dalam bentuk deposito USD. Selanjutnya, pelanggan dalam kegiatan bisnis ada kalanya melakukan pembayaran tidak dalam bentuk tunai, melainkan ada kalanya dengan menggunakan kredit. Pembayaran dengan cara seperti ini menimbulkan piutang perusahaan. Akhir-akhir ini, pelanggan justru jarang yang melakukan pembayaran secara tunai atau dalam bentuk uang kas, melainkan dengan cara kredit pelanggan, baik melalui kartu kredit maupun melakukan pembayaran secara bertahap hingga jangka waktu tertentu. Hal ini akan menimbulkan pendapatan bunga bagi perusahaan.
Pengelolaan aktiva perusahaan lainnya adalah pengelolaan persediaan. Pada pembahasan mengenai manajemen operasional dipaparkan bahwa manajer operasional bertanggung jawab dalam menyediakan persediaan bahan untuk kelancaran proses produksi dan pemasaran perusahaan. Dalam pembahasan mengenai manajemen keuangan ini manajer keuangan harus mengordinasi pembelian persediaan untuk mengelola aliran kas agar dapat berjalan dengan baik. Tujuan pengelolaan persediaan ini adalah melakukan investasi dalam persediaan tanpa mengalami kemacetan proses produksi. Tingkat persediaan optimal ditentukan menggunakan metode produksi. Bila perusahaan akan menghasilkan produk dengan just in time maka persediaan bahan rendah, jika perusahaan akan mencapai tingkat material konstan maka persediaan meningkat bila penjualan menurun, dan persediaan menurun bila penjualan meningkat.
Selanjutnya, perusahaan juga harus mengelola kewajiban atau utang jangka pendek yang dimilikinya. Utang jangka pendek merupakan utang dengan periode waktu tertentu dengan ada pembayaran bunga. Utang bank kepada pihak lain tersebut dapat dilakukan dengan perbankan, atau dengan lembaga keuangan lain selain bank, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan pegadaian dan sebagainya. Kewajiban lain yang harus dikelola perusahaan adalah kewajiban atau utang jangka panjang, yaitu utang untuk jangka waktu beberapa tahun. Selain utang, perusahaan juga harus mampu mengelola kebutuhan modal. Modal yang paling sederhana adalah modal pemilik, yaitu dana yang dimiliki pemilik perusahaan atau organisasi yang diinvestasikan ke dalam organisasi atau perusahaan. Bisnis yang mengandalkan modal dari pemilik adalah perusahaan perseorangan dan partnership. Sementara itu, perusahaan korporasi lebih menggunakan saham dalam pemenuhan kebutuhan dana untuk modal perusahaan. Para pemilik saham dari perusahaan yang telah go public akan mendapatkan deviden sebagai penghasilan atas saham yang ditanamkan pada suatu perusahaan. Untuk melakukan pengelolaan keuangan tersebut, perusahaan harus selalu melakukan pencatatan keuangan sehingga diperlukan akuntansi yang akan melakukan semua pencatatan tersebut.
Apakah yang dimaksud dengan akuntansi? Informasi keuangan terutama didasarkan pada laporan yang disusun oleh para akuntan. Akuntansi adalah pelaporan, penglasifikasian, perangkuman, dan interpretasi kegiatan dan transaksi keuangan untuk memberikan laporan kepada manajemen dan pihak- pihak lain yang terkait dengan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang paling tepat. Transaksi keuangan dapat meliputi pembelian dan penjualan produk atau jasa, memperoleh asuransi, membayar karyawan, dan menggunakan perlengkapan yang ada. Pelaporan transaksi bisnis tersebut diklasifikasikan ke dalam kelompok dengan berbagai karakteristik.
Input : Dokumen transaksi | Pemrosesan | Output: Laporan Keuangan |
Dokumen penjualan Dokumen pembelian Dokumen pengiriman Laporan gaji/ upah Laporan Bank Laporan pengiriman Laporan lain-lain | Data masuk ke dalam jurnal pelaporanJurnal ditransfer ke dalam buku besarSemua laporan dirangkum | NeracaLaporan laba rugiLaporan arus kasLaporan-laporan lain |
Tujuan akuntansi adalah membantu manajer dalam mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat membuat keputusan yang dapat diinformasikan dengan baik. Selain itu, laporan keuangan yang baik dapat membantu membuat keputusan bagi pemilik, pemasok, kreditur, investor, dan pemerintah. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan pengukuran dan pelaporan informasi keuangan untuk berbagai pengguna, baik di dalam maupun di luar perusahaan sesuai dengan kegiatan perekonomian perusahaan. Akuntansi meliputi beberapa bidang profesi, yaitu akuntansi manajerial, akuntansi keuangan, pengauditan, akuntansi perpajakan, dan akuntansi pemerintahan dan lembaga nonprofit.
Baca Juga: SOAL AKUNTANSI DASAR PRINSIP DAN KONSEP AKUNTANSI
Akuntansi manajerial digunakan untuk menyediakan dan menganalisis informasi bagi manajer di dalam organisasi untuk membantu mengambil keputusan. Akuntansi manajerial berkaitan dengan pengukuran dan pelaporan biaya produksi, pemasaran, dan berbagai fungsi lainnya (disebut akuntansi biaya); penyiapan anggaran (perencanaan); mengecek apakah unit-unit yang ada telah sesuai dengan anggaran (pengendalian); dan mendesain strategi untuk meminimalkan kas (akuntansi pajak). Akuntan profesional yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman tertentu dan telah lulus ujian kualifikasi dalam bidangnya dan mendapatkan sertifikasi dari Insitut Akuntansi Manajemen Tersertifikasi disebut dengan akuntan manajemen yang telah tersertifikasi. Dengan pertumbuhan persaingan global, profesi akuntansi manajemen menjadi salah satu profesi yang penting dalam perusahaan.
Sementara itu, akuntansi keuangan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh orang-orang atau pihak-pihak di luar perusahaan. Informasi yang disusun dari akuntansi keuangan merupakan laporan tahunan. Akuntan publik merupakan akuntan yang menyediakan informasi keuangan bagi individu atau organisasi berdasarkan pada upah. Akuntan yang telah lolos ujian kualifikasi dalam akuntansi sektor publik akan mendapatkan sertifikat akuntan publik. Selanjutnya, pengauditan merupakan pekerjaan meninjau dan mengevaluasi laporan yang digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan menggunakan auditor independen dalam meninjau dan mengevaluasi laporan keuangannya agar bebas dari penyimpangan. Profesi auditor juga dapat memperoleh sertifikasi setelah lolos ujian kualifikasi sebagai auditor. Akuntansi perpajakan merupakan akuntan yang terlatih dalam hukum pajak dan bertanggung jawab dalam menyiapkan pajak dan mengembangkan strategi pajak. Sementara itu, akuntansi pemerintahan dan lembaga nonprofit merupakan sistem akuntansi yang digunakan oleh organisasi yang bertujuan tidak untuk menghasilkan keuntungan tetapi melayani pembayar pajak, pembayar bunga, dan yang lain melalui anggaran yang diakui.
Selanjutnya, apakah bedanya akuntansi dengan tata buku? Tata buku merupakan laporan transaksi bisnis dan merupakan bagian penting dalam laporan keuangan. Namun demikian, akuntansi lebih dari sekadar memberikan laporan keuangan. Akuntansi mengklasifikasi dan merangkum data keuangan yang disediakan oleh tata buku, kemudian menginterpretasikan dan melaporkan informasi tersebut pada manajemen. Akuntansi juga memberikan saran mengenai strategi untuk perbaikan kondisi dan perbaikan keuangan perusahaan. Tantangan yang dihadapi oleh tata buku adalah menyusun informasi yang terorganisasi dan dapat dikelola. Tata buku harus dapat melaporkan data keuangan yang berasal dari dokumen transaksi yang sesungguhnya ke dalam buku laporan yang disebut dengan jurnal. Jurnal merupakan buku laporan atau program komputer di mana data akuntansi pertama kali dimasukkan. Konsep pencatatan setiap transaksi dilakukan di dua tempat yang disebut double entry, yaitu dengan memasukkannya juga ke dalam buku besar (ledger). Dapat dikatakan bahwa siklus akuntansi meliputi enam tahap, yaitu:
- Analisis berbagai dokumen sumber data, yaitu slip penjualan, laporan penyampaian, dan sebagainya.
- Melaporkan transaksi dalam jurnal.
- Melakukan transfer (posting) jurnal ke dalam buku besar.
- Membuat neraca percobaan, yaitu ringkasan semua data keuangan dalam buku besar untuk menguji apakah gambaran tersebut benar atau adakah kesesuaian. Jika informasi dalam buku besar tidak akurat maka informasi tersebut harus diperbaiki sebelum menyusun laporan keuangan.
- Menyiapkan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan keuangan, dan laporan aliran kas.
- Menganalisis laporan keuangan.
Selanjutnya, laporan keuangan merupakan laporan semua transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Laporan keuangan tersebut harus dapat menunjukkan kesehatan dan kestabilan kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, dan laporan aliran kas. Neraca merupakan laporan kondisi keuangan perusahaan pada periode waktu tertentu. Laporan laba-rugi merupakan rangkuman mengenai pendapatan, biaya produk, dan pengeluaran (termasuk pajak) untuk periode waktu tertentu dan menekankan pada keuntungan atau kerugian total perusahaan selama periode waktu tertentu. Sementara itu, laporan aliran kas menyediakan rangkuman mengenai uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang ke luar dari perusahaan. Hal ini menunjukkan penerimaan uang kas dan pengeluaran uang kas perusahaan. Akuntansi mengenal adanya persamaan dasar, yaitu:
Aset atau aktiva atau kekayaan = Utang + Modal
Aktiva atau kekayaan merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan. Aktiva meliputi unit yang tampak (seperti peralatan, gedung, tanah, kendaraan, perlengkapan), produktif, dan membantu menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan termasuk juga unit yang tidak tampak (seperti paten, merek dagang, hak cipta). Namun demikian, yang dipaparkan dalam neraca hanyalah unit yang tampak. Aktiva merupakan daftar pada neraca perusahaan dengan likuiditasnya. Likuiditas menunjukkan seberapa cepat aset dikonfersikan ke dalam bentuk uang kas. Aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva yang tidak tampak. Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dikonversikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, dan persediaan. Aktiva tetap adalah aktiva yang relatif permanen seperti tanah, gedung, dan peralatan. Sementara itu, aktiva yang tidak tampak aktiva jangka panjang yang tidak mempunyai bentuk fisik tetapi memiliki nilai. Selanjutnya, utang dan modal seringkali disebut sebagai pasiva. Pasiva meliputi utang lancar, utang jangka panjang, dan modal. Utang lancar adalah utang karena pembelian barang yang akan segera dibayar dalam periode waktu tertentu. Utang jangka panjang merupakan utang yang akan dibayarkan dalam jangka waktu yang lebih lama. Sementara itu, modal merupakan banyaknya kepemilikan yang ada di tangan pihak tertentu.
Baca Juga: PENGERTIAN AKUNTANSI MENURUT BERBAGAI PIHAK
Sementara itu, laporan laba-rugi merupakan laporan yang menunjukkan laba yang diterima perusahaan yaitu pendapatan yang telah dikurangi dengan berbagai biaya, pembelanjaan, dan pajak. Laporan laba-rugi tersebut merupakan ringkasan semua sumber daya yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi berbagai biaya dan pajak. Pendapatan merupakan nilai yang dapat diterima dari penjualan produk atau pemberian layanan dan berasal dari sumber daya keuangan lainnya. Pendapatan dan penjualan acapkali dianggap sebagai sinonim, walaupun sebenarnya penjualan atau yang disebut dengan penjualan bersih merupakan penjualan yang telah dikurangi dengan pengembalian, diskon, dan berbagai kelonggaran lainnya. Harga pokok penjualan merupakan pengukuran biaya penjualan produk atau biaya bahan bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan kata lain, harga pokok penjualan merupakan semua biaya pembelian atau penanganan produk untuk dijual. Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan akan mendapatkan laba kotor (gross profit).
Laporan aliran kas merupakan laporan aliran kas masuk dan ke luar perusahaan, yang meliputi operasi, investasi, dan pendanaan. Operasi merupakan transaksi kas yang berhubungan dengan perjalanan bisnis. Investasi merupakan kas yang digunakan atau disediakan dalam kegiatan investasi perusahaan. Pendanaan merupakan peningkatan jumlah kas dari modal atau utang yang digunakan untuk membayar kegiatan bisnis. Aliran kas yang buruk tentu saja akan membawa permasalahan bagi perusahaan, terutama perusahaan kecil.
Akuntansi meliputi beberapa fungsi yang dilakukan secara berulang- ulang dalam memperoleh dan melaporkan transaksi dan menyiapkan laporan keuangan. Namun demikian, ada beberapa hal yang tidak tertulis melainkan merupakan prinsip akuntansi yang digunakan dalam mengelola bisnis, misalnya depresiasi, pencatatan FIFO dan pencatatan LIFO. Depresiasi merupakan biaya aset yang tampak dan dapat diprediksi sesuai umur ekonominya namun tidak tercatat biayanya, melainkan hanya merupakan penghitungan. Selain itu, dalam akuntansi juga dikenal metode untuk menghitung biaya persediaan yang mengasumsikan bahwa barang yang masuk pertama kali adalah barang yang harus digunakan terlebih dahulu (FIFO atau First In First Out) dan metode untuk menghitung biaya persediaan yang mengasumsikan bahwa barang yang masuk terakhir adalah barang yang harus digunakan terlebih dahulu (LIFO atau Last In First Out).
Dalam akuntansi dan keuangan juga perlu dilakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio. Beberapa rasio yang acapkali digunakan adalah analisis likuiditas, analisis utang, analisis profitabilitas, dan analisis aktivitas. Rasio likuiditas menunjukkan seberapa cepatkah aset dapat dikonversikan ke dalam kas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan aset untuk membayar utang jangka pendek perusahaan. Ada dua macam rasio likuiditas, yaitu rasio lancar (current ratio) dan acid-test ratio. Rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar atau jangka pendek dan aktiva tetap atau jangka panjang. Sementara itu, rasio pengujian kekuatan mengukur kas, piutang, dan lembar saham dibandingkan dengan utang jangka pendek.
Rasio lancar = aktiva jangka pendek / passiva jangka pendek
Acid test rasio = (kas+piutang+saham) / passiva jangka pendek
Selanjutnya, rasio utang mengukur seberapa besar perusahaan meminjam dana untuk kegiatan operasionalnya. Perusahaan yang terlalu banyak utang ke pihak lain akan mendapatkan permasalahan dalam melakukan pembayaran terkait dengan masalah kepemilikan dana. Rasio utang terhadap modal mengukur seberapa besar pinjaman digunakan untuk mendanai perusahaan dan harus segera dibayarkan.
Rasio utang terhadap modal = utang total / kepemilikan modal
Rasio profitabilitas mengukur sebarapa efektif perusahaan menggunakan berbagai sumber dana untuk mencapai laba atau keuntungan. Kinerja manajemen acapkali diukur menggunakan rasio ini. Rasio profitabilitas meliputi pendapatan per lembar saham, pengembalian penjualan, dan pengembalian modal. Pendapatan per lembar saham merupakan pendapatan atau keuntungan yang diterima perusahaan setiap lembar saham yang dijual kepada masyarakat. Pendapatan per lembar saham merupakan rasio yang sangat penting bagi perusahaan karena pendapatan tersebut menunjukkan pertumbuhan perusahaan dan kemampuan perusahaan membayarkan deviden kepada para pemegang saham.
Pendapatan per lembar saham = pendapatan setelah pajak / banyaknya lembar saham
Indikator kinerja lainnya adalah pengembalian penjualan. Perusahaan menggunakan rasio ini untuk melihat apakah perusahaan menghasilkan keuntungan dari penjualannya. Pengembalian penjualan ini dihitung dengan membandingkan pendapatan bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualan totalnya. Selain itu, faktor risiko juga merupakan variabel yang dipertimbangkan oleh para investor. Semakin tinggi risiko yang dihadapi oleh suatu industri maka semakin tinggi harapan pengembalian terhadap investasi perusahaan. Pengembalian modal mengukur berapa besar yang dibayarkan perusahaan kepada para pemegang saham.
Pengembalian modal = pendapatan bersih setelah pajak / total modal pemilik
Selanjutnya, perusahaan juga mengukur rasio kegiatan atau aktivitasnya dengan mengukur keefektifan manajemen perusahaan dalam menggunakan aset yang tersedia. Rasio yang digunakan adalah rasio persediaan, yang mengukur kecepatan perusahaan pergerak dari perusahaan menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.
Perputaran persediaan = harga pokok penjualan / persediaan rata-rata
Semakin tinggi perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan persediaannya. Semakin rendah perputaran persediaan menunjukkan bahwa produk yang ada semakin kuno dan semakin tidak laku di pasar. Akuntan dan para profesional keuangan lainnya juga dapat menggunakan berbagai rasio untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, menganalisis kondisi keuangan perusahaan, dan mengambil kebijakan yang penting dan berguna bagi kemajuan perusahaan.
Selain digunakan berbagai analisis rasio dalam perusahaan, untuk menilai kinerja keuangan perusahaan juga digunakan analisis industri. Analisis industri dilakukan dengan membandingkan kondisi perusahaan tersebut dengan perusahaan lain. Perbandingan tersebut meliputi perbandingan analisis rasio yang dilakukan perusahaan tersebut dengan analisis rasio industri.
Rangkuman mengenal manajemen keuangan dalam bisnis
Manajemen keuangan merupakan ilmu yang membuat semua kegiatan di dunia ini akan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Manajemen keuangan yang efektif merupakan pengelola aset, kewajiban, dan kepemilikan perusahaan. Akuntansi merupakan bahasa bisnis dan organisasi untuk melaporkan, mengukur, dan menginterpretasikan transaksi keuangan. Laporan keuangan digunakan secara internal untuk menyusun pertimbangan dan mengendalikan kinerja organisasi dan menyusun perencanaan dan mengarahkan kegiatan di masa mendatang dan mengukur pencapaian sasarannya. Manajemen keuangan merupakan pengelolaan keuangan perusahaan atau organisasi, baik organisasi bisnis maupun nonbisnis. Kegiatan pengelolaan keuangan meliputi minimalisasi banyaknya kas yang ada dalam perusahaan dan meningkatkan kecepatan pengumpulan dana keuangan. Pengelolaan keuangan juga meliputi pengelolaan piutang dan pengelolaan persediaan. Pengelolaan keuangan juga menyakup pengelolaan utang perusahaan, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan pengelolaan modal, baik modal pemilik maupun modal para pemegang saham.
Referensi:
Iriani, Dorothea Wahyu. 2020. Pengantar Bisnis. Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka. Hal 9.3
Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis
2 thoughts on “Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis”