MENYUSUN RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

MENYUSUN RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran dalam PTK atau Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan yang sangat penting atau bahkan dapat disebut jantungnya PTK. Berdasarkan kasus di atas, maka tugas Anda sebagai guru adalah mengatasi masalah pembelajaran tersebut.  Disinilah letak pekerjaan guru sebagai sebuah profesi, yaitu di samping sebagai pengajar ia juga harus mampu menjalankan tugasnya sebagai peneliti.

Sebagai peneliti guru dapat melakukan PTK dikelasnya. Sebagai pengajar tugasnya adalah bagaimana guru mengelola proses pembelajaran di kelasnya dengan baik, yaitu guru harus mampu menanamkan konsep mengembangkan proses berpikir, mengembangkan nilai dan sikap, mengembangkan keterampilan manual, memanfaatkan waktu belajar dengan efektif dan efisien, serta mampu membuat setiap anak didik aktif belajar. Sebagai pelaksana PTK, tugas Anda adalah bagaimana mengatasi masalah pembelajaran di kelas.

Setelah melakukan analisis masalah, refleksi dan merumuskan masalah, selanjutnya  Anda dapat membuat rencana perbaikan. Angkah-langkah penting dalam menyusun rencana perbaikan meliputi 2 hal, yaitu:

Pertama, merumuskan hipotesis tindakan 

Hipotesis tindakan merupakan rumusan perbaikan pembelajaran yang di buat guru sebagai pelaksana PTK. Merupakan dugaan yang rasional tentang cara guru mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi di kelasnya. Dibuat berdasarkan pertimbangan- pertimbangan berikut:

kajian teori

diskusi dengan teman sejawat

refleksi (berpikir reflektif)

hasil rumusan masalah

 Contoh hipotesis tindakan:

Pemberian contoh cara pengucapan kata-kata dengan benar oleh guru melalui penggalakan kegiatan membaca di depan kelas akan mampu memperbaiki cara pengucapan (pronounciation) dan cara membaca (intonation) siswa sehingga siswa akan mampu membaca teks bacaan  bahasa Indonesia dengan pengucapan  dan intonasi yang baik dan benar.

Langkah selanjutnya adalah membuat alternatif tindakan. Alternatif tindakan merupakan rincian dari hipotesis tindakan dan hendaknya dirumuskan secara spesifik dan sifatnya operasional (dapat dilaksanakan dan dapat diukur).

Contoh Alternatif Tindakan: 

Perbaikan cara pengucapan dan cara membaca teks akan lebih efektif apabila:

Pertama, kegiatan membaca di depan kelas diberikan secara berkala pada awal pelajaran Bahasa Indonesia;

Kedua, apabila guru juga memberi contoh cara membaca dengan pengucapan dan irama yang benar;

Ketiga, penilaian  dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia juga diadakan  melalui tes lisan;

Keempat, alokasi waktu untuk pelajaran praktek lebih besar dibandingkan pelajaran teori;

Kelima, banyak melakukan kegiatan ektra kurikuler diperluas seperti lomba pidato, baca puisi, drama, dll.

Keenam, guru menunjukkan bagaimana dalam mata pelajaran bahasa asing (Inggris), pronounciation dan intonation sangat penting

dst

Kedua, menganalisis kelayakan hipotesis tindakan

Hipotesis tindakan di atas perlu dikaji ulang kelayakannya, yaitu untuk melihat apakah hipotesis di atas dapat dilaksanakan. Kelayakan sebuah hipotesis tindakan pada umumnya dan selalu dikaitkan dengan hal-hal berikut:

Pertama, kemampuan dan komitmen guru sebagai guru sekaligus peneliti;

Kedua, kesiapan siswa untuk dijadikan subyek penelitian;

Ketiga, ketersediaan fasilitas sekolah/kelas terhadap upaya guru melaksanakan perbaikan;

Keempat, iklim belajar dan iklim sekolah yang memungkinkan guru melaksanakan PTK;

Demikianlah Cara Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran dalam PTK atau Penelitian Tindakan Kelas selanjutnya silahkan pelajari Analisis masalah, refleksi, dan rumusan maslah dalam PTK.

Sumber: I G.A.K. Wardhani, Kuswaya Wihardit. Penelitian Tindakan Kelas. 2016. Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka

One thought on “MENYUSUN RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Releated