Pengertian dan Manajemen Bank Umum di Indonesia

PENGHIMPUNAN DANA OLEH BANK UMUM

PENGHIMPUNAN DANA OLEH BANK UMUM

Penghimpunan dana oleh bank umum sangat vital karena sebagai lembaga intermediasi dana, dana bank pada dasarnya berasal dari masyarakat yang kelebihan dana (pihak ke tiga) dan ditambah dengan modal bank itu sendiri atau ekuitas. Secara teori (Saunders, 2011) sumber-sumber penghimpunan dana bank meliputi:

  1. giro;
  2. tabungan;
  3. deposito berjangka;
  4. sertifikat deposito;
  5. surat berharga yang diterbitkan;
  6. pinjaman;
  7. modal sendiri.

Sementara itu sesuai peraturan Bank Indonesia, seperti tercermin pada Tabel 4.1 (Lihat: Pengertian dan Manajemen Bank Umum), maka sumber-sumber penghimpunan dana bank umum di Indonesia meliputi:

  1. Giro;
  2. Tabungan;
  3. Simpanan berjangka;
  4. Dana investasi revenue sharing;
  5. Pinjaman dari Bank Indonesia;
  6. Pinjaman dari bank lain;
  7. Utang atas surat berharga;
  8. Utang akseptasi;
  9. Surat berharga yang diterbitkan;
  10. Pinjaman yang diterima;
  11. Modal sendiri;
  12. Modal pinjaman.

Untuk mengoptimalkan penghimpunan dana tersebut diperlukan beberapa strategi, antara lain:

  1. Pengembangan produk

Untuk melakukan pengembangan produk bank harus tahu apa yang diinginkan dan yang dibutuhkan konsumen, yang dalam hal ini nasabah bank. Pengembangan produk ini tidak terbatas pada kelengkapan jenis produk tabungan, tetapi juga produk-produk tambahan yang bisa meningkatkan kenyamanan nasabah.

  1. Penempatan kantor untuk mudah menjangkau nasabah

Penempatan kantor pada prinsipnya mengoptimalkan keterjangkauan produk yang ditawarkan pada nasabah maupun calon nasabah. Secara teknis hal ini bisa terwujud dalam beberapa bentuk, misalnya pelayanan kas keliling, jemput nasabah, dan bentuk-bentuk lain yang prinsipnya mempermudah nasabah untuk mengakses produk bank.

  1. Segmentasi pasar

Adalah pemisahan kelompok-kelompok konsumen berdasarkan karakternya, sehingga diberikan pelayanan yang sesuai seleranya. Secara teori selera konsumen sangat dipengaruhi oleh karakter dan profilnya, sehingga produk yang mempertimbangkan karakter akan lebih efektif untuk menjangkau konsumen.

  1. Harga kompetitif

Dalam hal mobilisasi dana harga tidak saja berupa bunga, tetapi dapat dilengkapi dengan benefit-benefit lain sesuai kebutuhan konsumen berdasarkan karakternya.

  1. Promosi

Kreativitas bank sangat mungkin untuk menciptakan produk baru yang bertujuan merebut pasar. Untuk hal demikian perlu dilakukan promosi, baik berupa iklan maupun promosi tidak langsung.

Dalam mengembangkan strategi untuk memobilisasi dana, bank perlu menghitung biaya dana bank (cost of fund). Dalam operasional bank, biaya dana merupakan komponen yang cukup besar, oleh karena itu bank perlu menghitung biaya dana secara akurat.

Baca juga: Tokoh Manajemen

Untuk tujuan efisiensi biaya dana, pengembangan strategi tersebut harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain kombinasi sumber dana yang menghasilkan biaya terendah, dampak risiko yang ditimbulkan dari sumber dana yang dihimpun maupun pemakaiannya, dan potensi keuntungan yang bisa diperoleh. Besarnya biaya dana bank dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kombinasi atau struktur sumber dana, tingkat bunga yang diberikan, dan ketentuan cadangan wajib.

Referensi :

Murti Lestari. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank. Penerbit Universitas Terbuka: Tanggerang Selatan. Hal 4.3

One thought on “PENGHIMPUNAN DANA OLEH BANK UMUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Releated